Shin Tae-yong Yakin Marselino Ferdinan Bisa Jadi ‘Son Heung-min’ Indonesia
Marselino Ferdinan – Marselino Ferdinan menjadi salah satu bintang muda yang begitu diandalkan oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Gelandang muda yang kini berusia 20 tahun ini mendapatkan perhatian lebih dari Shin sejak usia 17 tahun, ketika pertama kali dipanggil masuk ke skuad senior Indonesia.
Kepercayaan di Tengah Kritik
Shin Tae-yong menunjukkan rasa percaya yang besar kepada Marselino, meskipun sang pemain sempat mendapat banyak kritik. Performanya dianggap menurun dan gaya bermainnya dinilai terlalu egois di beberapa pertandingan sebelumnya. Namun, Shin tetap percaya pada potensi Marselino untuk menjadi pemain top.
Kepercayaan itu terbayar saat Indonesia menghadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 19 November, Marselino mencetak dua gol (brace) yang membawa Indonesia menang 2-0. Kemenangan ini menjadi bukti kualitas dan mentalitas yang dimiliki Marselino.
Dibandingkan dengan Son Heung-min
Shin Tae-yong melihat potensi besar dalam diri Marselino. Saat berbincang dengan aktor senior Korea Selatan, Lee Kyung-kyu, Shin mengungkapkan keyakinannya bahwa Marselino bisa mencapai level yang sama dengan Son Heung-min, bintang Timnas Korea Selatan dan Tottenham Hotspur.
“Dia punya keberanian, tingkat percaya diri yang tinggi, dan energi semangat muda yang luar biasa. Saya pikir, anak ini punya peluang besar untuk sukses. Saya pernah bilang ke dia, ‘Kamu punya kesempatan menjadi pemain top seperti Son Heung-min,'” ungkap Shin Tae-yong dalam kanal YouTube Lee Kyung-kyu.
Karakteristik Marselino yang Membuatnya Istimewa
Marselino dikenal sebagai gelandang yang berani mengambil inisiatif dalam pertandingan. Selain kemampuannya mengontrol bola dan mencetak gol, ia juga memiliki visi permainan yang matang untuk usianya. Hal ini membuatnya menjadi pemain kunci di Timnas Indonesia, meskipun usianya masih tergolong muda.
Sifat percaya diri dan kemauan untuk terus belajar menjadi nilai lebih yang disoroti oleh Shin Tae-yong. Dengan dukungan pelatih dan pengalaman bermain di luar negeri bersama Oxford United, Marselino diharapkan mampu berkembang lebih jauh.
Masa Depan Cerah untuk Marselino
Perbandingan dengan Son Heung-min tentu menjadi motivasi besar bagi Marselino. Meski tantangannya tidak mudah, dukungan dari pelatih sekelas Shin Tae-yong dan pengalaman bermain di kompetisi internasional menjadi modal yang sangat berharga untuk Marselino.
Bagi penggemar sepak bola Indonesia, perkembangan Marselino Ferdinan menjadi salah satu harapan besar. Keberhasilannya bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga simbol kebangkitan sepak bola Indonesia di kancah internasional. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Marselino akan membuktikan potensi besarnya di masa mendatang.
Keyakinan Shin Tae-yong terhadap Marselino Ferdinan memberikan angin segar bagi penggemar sepak bola Indonesia. Sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan, Marselino tidak hanya membawa harapan untuk prestasi tim nasional, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Tanah Air.
Keberhasilan Marselino dalam mencetak brace melawan Arab Saudi adalah salah satu momen yang menegaskan potensinya sebagai pemain kelas dunia. Kemampuannya mengendalikan permainan, keberanian mengambil risiko, serta ketenangannya di depan gawang menjadi ciri khas yang membedakannya dari pemain seusianya. Shin Tae-yong melihat hal ini sebagai fondasi yang bisa membuat Marselino melangkah ke panggung sepak bola internasional yang lebih besar.
Perbandingan dengan Son Heung-min juga bukan tanpa alasan. Son dikenal karena etos kerja, konsistensi, dan mentalitas juaranya, atribut yang juga terlihat mulai berkembang dalam diri Marselino. Dengan bimbingan pelatih seperti Shin Tae-yong dan pengalaman bermain di liga luar negeri, Marselino memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk mengikuti jejak Son Heung-min sebagai pemain Asia yang mendunia.
Namun, perjalanan Marselino masih panjang. Tantangan konsistensi, adaptasi di level yang lebih tinggi, dan tekanan ekspektasi adalah ujian yang harus dihadapinya. Dukungan dari tim, pelatih, dan masyarakat sepak bola Indonesia akan menjadi kunci penting dalam membentuknya menjadi pemain top dunia.