PT Waskita Karya (Persero) Tbk sedang merencanakan untuk melakukan divestasi terhadap sejumlah proyek jalan tol hingga tahun depan. Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, mengumumkan tujuan ini dalam sebuah public expose virtual, mengindikasikan pentingnya langkah ini dalam menghadapi tantangan keuangan perusahaan.
Ini merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Waskita, di mana pada akhir tahun ini, mereka berencana untuk menjual dua proyek jalan tol, yakni PT Cibitung-Cilincing Tollways dan PT Hutama Marga Waskita. Proses divestasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam jangka panjang.
Rencananya, tahun depan Waskita Karya akan menjual Jalan Tol Pemalang-Batang yang akan dibeli oleh Indonesia Investment Authority (INA). Dengan langkah ini, Waskita tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga memikirkan langkah ke depan dalam hal pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur.
Waskita juga menambahkan proyek tol lainnya seperti Pasuruan-Probolinggo yang akan diproses pada tahun mendatang. Empat ruas minoritas, termasuk Depok-Antasari, juga akan turut dilepas demi memperbaiki arus kas dan mengurangi beban utang perusahaan.
Pentingnya Divestasi dalam Mengurangi Kewajiban Perusahaan
Langkah divestasi yang dilakukan oleh Waskita Karya sangat penting dalam rangka memenuhi kewajiban keuangan perusahaan. Dengan menjual beberapa aset jalan tol, diharapkan bisa meningkatkan arus kas secara signifikan dan menjaga likuiditas. Ini juga menjadi salah satu cara untuk memperkuat struktur modal perusahaan.
Seiring dengan itu, Waskita Karya berkomitmen untuk menjaga valuasi aset-aset tol yang dimiliki. Aset jalan tol dianggap sebagai sumber pendapatan yang paling diandalkan, di mana perawatan dan pengelolaannya menjadi prioritas utama. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat memaksimalkan nilai tersebut di pasar.
Waskita Karya juga memahami bahwa dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, aset yang berharga seperti jalan tol harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hal ini akan membantu perusahaan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dalam lingkungan yang kompetitif. Diversifikasi dan pengembangan proyek baru bisa menjadi langkah tambahan yang diperlukan.
Proyek-Proyek Infrastruktur untuk Mendukung Konektivitas
Selain melakukan divestasi, Waskita Karya juga aktif mengerjakan beberapa proyek infrastruktur penting untuk mendukung konektivitas. Proyek ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang diperpanjang hingga Sukabumi Barat sejauh 11 kilometer adalah salah satu contoh yang sedang dikembangkan. Proyek ini diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat dan perekonomian lokal.
Lebih jauh, proyek jalan tol di Kayu Agung, Palembang, Betung juga sedang menjadi fokus utama perusahaan. Dengan adanya pengembangan ini, diharapkan akan meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi logistik di wilayah tersebut. Hal ini sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi daerah.
Tak hanya itu, Waskita juga berusaha mempercepat sejumlah ruas di Trans Jawa, termasuk segmen Solo-Yogyakarta dan Bawen-Ungaran, yang rencananya akan beroperasi pada akhir Desember 2025. Koneksi yang baik akan menguntungkan bagi masyarakat, terutama dalam hal waktu tempuh dan biaya transportasi.
Strategi Jangka Panjang untuk Pertumbuhan Perusahaan
Waskita Karya tidak hanya fokus pada langkah-langkah pendek, tetapi juga merencanakan strategi jangka panjang untuk pertumbuhan dan keberlanjutan. Dengan melakukan divestasi pada proyek yang dianggap sudah matang, perusahaan bisa mendapatkan dana segar yang bisa dialokasikan untuk proyek-proyek baru.
Keberlanjutan dalam pengembangan infrastruktur adalah kunci untuk memperkuat posisi perusahaan di industri. Waskita Karya berupaya untuk memastikan bahwa setiap proyek yang diambil tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membawa dampak sosial yang positif bagi masyarakat.
Dalam hal ini, kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah, investor, maupun masyarakat, sangat diperlukan. Strategi ini akan memperkuat jaringan kerjasama dan memungkinkan penerapan proyek yang lebih inovatif dan efektif. Melalui pengelolaan yang baik, Waskita berharap bisa meningkatkan daya saing di pasar global.
