Pasar saham di Amerika Serikat saat ini menghadapi gejolak yang cukup signifikan. Kekhawatiran pelaku pasar mengenai risiko sistemik baru berhubungan erat dengan masalah kredit macet yang mengemuka di sektor keuangan non-bank.
Gejolak ini tercermin jelas ketika indikator utama, seperti Dow Jones Industrial Average, mengalami penurunan tajam. Terlebih, penurunan lebih dari 300 poin terlihat, mencerminkan ketidakpastian terkait kesehatan bank-bank regional di AS.
Indeks SPDR S&P Regional Banking ETF yang mengukur performa saham bank-bank regional juga jatuh lebih dari 6%. Terutama, saham Zions Bancorporation dan Western Alliance Bancorp mengalami penurunan yang signifikan, masing-masing lebih dari 13% dan 10%.
Kekhawatiran Masyarakat Terhadap Bank Regional di AS
Menurut analis perbankan, insiden ini mungkin bersifat sporadis dan tidak mencerminkan masalah yang lebih besar. Namun, keadaan ini menciptakan kekhawatiran yang lebih luas di kalangan investor terhadap potensi risiko yang bisa muncul lebih lanjut.
Hal ini didukung oleh pernyataan CEO JPMorgan, Jamie Dimon, yang menekankan bahwa permasalahan tersebut mungkin merupakan indikasi adanya isu lain yang perlu dicermati. Analisis dari berbagai pihak mencatat bahwa apa yang dialami Zions dan Western Alliance lebih terkait dengan segelintir peminjam yang bermasalah.
Wajar jika para investor kini lebih waspada dan mencari tanda-tanda ketidakstabilan di dalam pasar. Ancaman ini bisa mengakibatkan penurunan yang lebih signifikan, terutama jika terbukti ada masalah yang lebih luas di sektor keuangan.
Peran Lembaga Keuangan Non-Bank dalam Krisis Ini
Kekhawatiran juga difokuskan pada lembaga keuangan non-depositari (NDFI) yang menyediakan alternatif sumber modal. Lembaga ini, termasuk perusahaan hipotek dan asuransi, tidak se transparan bank tradisional.
Regulasi yang lebih longgar dan ketidakjelasan dalam aliran kredit bank ke NDFI menjadi sumber kekhawatiran baru. Lonjakan pinjaman ke NDFI meningkat lebih dari 50% dalam tahun 2025, menciptakan potensi risiko yang sulit diprediksi.
Peter Corey, kepala strategi pasar di salah satu lembaga, menyebutkan bahwa dengan meningkatnya standar pinjaman NDFI, kita harus mengantisipasi bahwa ada lebih banyak masalah yang mungkin belum terungkap. Ini menunjukkan bahwa masalah bisa jadi tidak sekadar terisolasi.
Implikasi Keuangan dari Masalah Kredit Macet
Masalah di NDFI juga mengindikasikan risiko yang lebih besar bagi sistem keuangan secara keseluruhan. Kredit swasta yang disalurkan melalui lembaga-lembaga ini dapat menambah kerentanan ekonomi, terutama di tengah situasi yang tidak stabil.
Macrae Sykes dari Gabelli Funds percaya bahwa kondisi makroekonomi saat ini sebenarnya mendukung perbankan. Namun, ada peringatan bahwa risiko yang mungkin muncul dari pinjaman bermasalah ke dalam sistem keuangan bisa berdampak jauh lebih luas.
Sementara beberapa institusi keuangan besar, seperti JPMorgan dan Wells Fargo, masih menunjukkan stabilitas, kekhawatiran tetap ada. Kondisi keuangan lembaga-lembaga ini bisa terpengaruh oleh masalah yang muncul di NDFI mengingat besarnya porsi pembiayaan yang terus meningkat.