Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini mengumumkan bahwa target untuk Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2025 tidak dapat tercapai sebagaimana diharapkan. Namun, terlepas dari pencapaian tersebut, total penggalangan dana tahun ini tetap mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan bahwa terdapat total 26 perusahaan yang melantai di bursa sepanjang tahun ini. Angka ini jauh di bawah target awal yang ditetapkan oleh BEI, yakni sebanyak 45 emiten yang diharapkan masuk ke pasar modal.
“Meskipun target IPO 45 perusahaan tidak tercapai, jumlah dana yang dihimpun melalui IPO justru mengalami kenaikan. Tahun ini, penggalangan dana mencapai Rp18 triliun, jauh lebih tinggi daripada tahun lalu,” tambah Iman saat konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta, pada akhir tahun.
Di sisi lain, total emiten yang terdaftar di bursa kini mencapai 956 dengan nilai keseluruhan penggalangan dana bawaan hampir Rp300 triliun. Angka ini, tepatnya Rp278 triliun, menunjukkan bahwa meskipun jumlah IPO hanya 26, dana yang berhasil dihimpun menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga semakin meningkat, menembus angka 20 juta. Dengan lebih dari 500 ribu investor aktif setiap bulan, dan sekitar 250 ribu investor aktif setiap harinya, pasar modal semakin dinamis dan menarik.
Puncak dari kinerja pasar modal tercatat pada 8 Desember 2025, ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertinggi di level 8.711, dengan kapitalisasi pasar menembus angka Rp16.000 triliun. Ini menggambarkan optimisme yang besar di kalangan para investor.
Iman menambahkan bahwa rata-rata nilai transaksi harian untuk saham kini mencapai Rp18 triliun, melebihi target awal yang ditetapkan sebesar Rp13,3 triliun. Selain itu, transaksi obligasi harian mencatatkan angka Rp6,5 triliun, sedangkan produk non-saham seperti derivatif dan Real Estate Investment Trust (REIT) mencapai transaksi Rp7,6 triliun.
Pencapaian dan Tren Positif di Pasar Modal Indonesia
Tercatat sepanjang tahun 2025, BEI telah meluncurkan beragam produk dan layanan baru yang bertujuan untuk memperdalam dan memperluas pasar modal. Beberapa produk tersebut mencakup perdagangan karbon internasional dan kontrak derivatif indeks asing, yang menunjukkan bahwa BEI berusaha mengikuti tren global.
Peluncuran waran terstruktur tipe put juga merupakan salah satu langkah inovatif yang diambil untuk meningkatkan likuiditas di pasar. Kehadiran liquidity provider untuk saham menjadi salah satu inisiatif yang mendorong pertumbuhan transaksi dan membangun kepercayaan investor.
BEI juga menjalin kerjasama dengan Singapore Exchange untuk meluncurkan unsponsored Depository Receipt (DR) linkage. Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi asing dan meningkatkan partisipasi di pasar modal Indonesia.
Melalui pengembangan tiga indeks co-branded bersama S&P, BEI berupaya untuk menawarkan lebih banyak pilihan investasi yang menarik bagi para investor. Selain itu, implementasi non-cancellation period juga diharapkan dapat meningkatkan stabilitas dan kepercayaan di pasar.
Peluang Investasi dan Potensi Pertumbuhan di Masa Depan
Dalam menghadapi tantangan ke depan, BEI optimis bahwa pasar modal Indonesia memiliki potensi untuk terus berkembang. Dengan terus berinovasi dan memperkenalkan program-program baru, diharapkan daya tarik pasar dapat meningkat, terutama di kalangan investor muda.
Pendidikan dan penyuluhan mengenai investasi juga menjadi fokus penting dalam usaha meningkatkan jumlah investor. Program-program literasi keuangan yang baik diyakini dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang manfaat berinvestasi di pasar modal.
Tidak hanya itu, perubahan regulasi yang mendukung transparansi dan akuntabilitas juga dapat mendorong pertumbuhan. Regulasi yang lebih baik akan memastikan bahwa pasar modal Indonesia tetap kompetitif di kancah internasional.
Dengan lebih dari 20 juta investor, pasar modal Indonesia menunjukkan potensi yang sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Keberanian untuk berinvestasi di instrumen yang lebih beragam akan menjadi kunci kesuksesan di masa yang akan datang.
Inovasi dan Kerjasama Strategis untuk Masa Depan
Menyikapi perkembangan pasar global yang terus berubah, inovasi menjadi salah satu kunci untuk bertahan dan berkembang. Dengan adanya program-program baru, BEI berupaya untuk menghadirkan lebih banyak pilihan bagi investor di Indonesia.
Kerjasama strategis dengan berbagai institusi keuangan internasional juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pasar. Melalui kolaborasi ini, BEI dapat mendapatkan akses kepada teknologi dan pengetahuan yang lebih baik untuk meningkatkan pelayanan kepada investor.
Produk-produk baru yang diperkenalkan sepanjang tahun ini menunjukkan bahwa BEI berkomitmen untuk terus beradaptasi dan memenuhi kebutuhan pasar. Tidak hanya berorientasi pada peningkatan jumlah emiten, tetapi juga kualitas transaksi yang lebih baik.
Di tengah tantangan yang ada, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan potensinya. Dengan komitmen yang kuat dari BEI dan semua pemangku kepentingan, masa depan yang cerah bagi pasar modal Indonesia diharapkan dapat terwujud.
