Presiden Prabowo Subianto telah mengadakan pertemuan penting dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal serta CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani. Pertemuan ini dilangsungkan di kediaman pribadi Presiden di Jakarta Selatan, dan diharapkan dapat memberikan arahan yang jelas untuk sejumlah proyek strategis.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada tanggal 27 Desember 2025 ini, Presiden Prabowo menekankan pentingnya laporan mengenai perkembangan proyek Kampung Haji di Kota Mekkah. Khususnya, beliau meminta informasi lebih lanjut terkait dengan lokasi menara dan pelaksanaan pembangunan tempat tersebut.

Rosan Roeslani menjelaskan bahwa inisiatif ini didukung oleh Pemerintah Arab Saudi, terutama setelah komunikasi antara Putra Mahkota Mohammed Bin Salman dan Presiden Prabowo. Dukungan dari pihak pemerintah Arab Saudi akan menjadi angin segar untuk keberlangsungan dan kelancaran proyek ini, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan jamaah Haji Indonesia.

Tujuan Pembangunan Kampung Haji dan Fasilitasnya

Presiden Prabowo menginginkan seluruh jamaah Haji Indonesia memiliki akses ke tempat dan fasilitas penginapan yang nyaman selama berada di Mekkah. Lokasi penginapan tersebut diharapkan dapat berdekatan dengan Masjidil Haram untuk memudahkan para jamaah dalam menjalankan ibadah.

Di dalam laporan yang diterima, sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan jamaah dapat terpenuhi dengan baik. Ini termasuk fasilitas yang memadai dan aksesibilitas yang mudah guna meningkatkan kenyamanan selama pelaksanaan ibadah Haji.

Hal ini menunjukkan perhatian serius dari pemerintah terhadap kenyamanan para jamaah Haji. Dengan adanya fasilitas yang baik, diharapkan pengalaman ibadah Haji dapat berjalan dengan lancar dan mendukung kualitas spiritual para jamaah.

Program Pembangunan Hunian untuk Warga Terdampak

Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga meminta laporan terkait pembangunan 15.000 hunian untuk warga yang terdampak di Sumatra. Proyek ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang mengalami kesulitan akibat bencana atau kondisi lain yang mempengaruhi tempat tinggal mereka.

Rosan mengungkapkan bahwa setidaknya 500 hunian akan siap dalam waktu dekat, bersamaan dengan pembangunan hunian lainnya. Ini merupakan upaya untuk memberikan solusi cepat dan efektif bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal layak.

Proyek pembangunan hunian ini juga mendapatkan dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kerja sama ini tentunya akan mempermudah proses pembangunan dan penguatan kembali komunitas yang terkena dampak.

Pentingnya Koordinasi Antarinstansi dalam Pembangunan

Kegiatan pembangunan infrastruktur dan hunian tidak bisa dilakukan tanpa adanya koordinasi yang baik antara berbagai lembaga pemerintah. Dalam hal ini, sinergi antara semua instansi sangat dibutuhkan untuk memastikan semua program berjalan dengan efektif.

Seiring dengan diterbitkannya kebijakan yang mendukung upaya pembangunan, keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, juga sangat berperan penting. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai proyek yang akan dilaksanakan juga harus dilakukan untuk menciptakan pemahaman bersama.

Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan semua hambatan yang mungkin muncul selama proses pembangunan dapat diatasi dengan cepat. Selain itu, kehadiran interaksi positif antara pemerintah dan masyarakat akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan tersebut.