Kenapa Anak Perempuan Fatherless Sering Salah Pilih Pasangan?

Mengapa Anak Perempuan yang Fatherless Sering Salah Pilih Pasangan?

Mengapa Anak Perempuan – Fenomena fatherless dapat memiliki dampak mendalam pada kehidupan anak perempuan, terutama dalam aspek percintaan. Fatherless adalah kondisi ketika seorang anak tidak mendapatkan peran ayah secara fisik maupun psikologis. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada perkembangan emosional, tetapi juga memengaruhi cara anak perempuan memilih pasangan. Banyak dari mereka yang akhirnya terjebak dalam hubungan yang salah atau bahkan toxic relationship. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?

Kurangnya Acuan Figur Laki-Laki yang Baik

Menurut Ustadz Bendri Jaisyurrahman, Founder Fatherman dan praktisi parenting, salah satu alasan utama mengapa anak perempuan yang fatherless sering menjalin hubungan dengan pasangan yang salah adalah karena mereka tidak memiliki acuan figur laki-laki yang baik dari sang ayah. Hal ini dibahas dalam Podcast Kompas Lifestyle: Ruang Keluarga, bertajuk “Fatherless Bikin Anak Mudah Jatuh Cinta pada Orang yang Salah”, pada Rabu (13/11/2024).

“Salah satu alasan kenapa ada perempuan yang mendapatkan figur lelaki yang salah, karena dia tidak punya patokan lelaki yang baik dari sang ayah,” jelasnya. Anak perempuan yang tidak memiliki figur ayah yang sehat cenderung kesulitan memahami bagaimana seharusnya seorang pria memperlakukan wanita dengan baik.


Life Trap: Menormalisasi Perlakuan Kasar

Anak perempuan yang fatherless, terutama mereka yang tumbuh dengan ayah yang hadir secara fisik tetapi sering bersikap kasar, sering kali memiliki pemahaman yang salah tentang hubungan. Mereka mungkin menganggap perilaku kasar atau tidak peduli dari pasangan adalah sesuatu yang normal.

Ustadz Bendri menyebut kondisi ini sebagai life trap atau jebakan hidup. “Kita tidak punya referensi tentang sosok laki-laki yang baik, sehingga merasa lelaki yang cuek, kasar itu sudah sewajarnya,” tuturnya. Akibatnya, anak perempuan dengan latar belakang ini cenderung menerima perlakuan yang tidak sehat dalam hubungan tanpa menyadarinya.


Canggung dengan Sosok Pria Baik

Fenomena fatherless juga dapat membuat seorang perempuan merasa canggung ketika bertemu dengan pria yang baik dan tulus. Hal ini terjadi karena mereka tidak terbiasa dengan sikap baik dari seorang pria. Dalam banyak kasus, mereka bahkan merasa tidak layak untuk menerima perlakuan tersebut.

“Kalau ketemu (pria) yang baik, biasanya dibilang ‘kamu terlalu baik untuk aku,’ padahal bahasa sederhananya itu memang dia enggak biasa ketemu laki-laki baik, karena bapaknya tidak seperti itu,” ujar Bendri. Karena ketidakterbiasaan ini, mereka cenderung mencari pasangan yang mencerminkan pola perilaku yang mereka kenal, meskipun itu tidak sehat.


Dampaknya: Hubungan yang Tidak Sehat

Ketika tidak memiliki contoh yang baik dari figur ayah, anak perempuan yang fatherless tanpa disadari sering terjebak dalam hubungan percintaan yang tidak sehat. Mereka cenderung bertahan dalam toxic relationship karena sudah terbiasa dengan pola perlakuan negatif. Hal ini membuat mereka sulit membedakan mana hubungan yang sehat dan mana yang merugikan.


Peran Penting Ayah dalam Kehidupan Anak

Untuk mencegah hal ini, sangat penting bagi seorang ayah untuk hadir secara fisik dan emosional dalam kehidupan anak-anaknya. Ayah tidak hanya berperan sebagai kepala keluarga, tetapi juga sebagai figur yang memberikan contoh tentang bagaimana seorang pria seharusnya bersikap. Dengan menjadi sosok yang penuh kasih sayang, tegas, dan adil, ayah dapat membantu anak perempuan memiliki referensi yang baik dalam memilih pasangan.

Hadirnya ayah yang baik di tengah keluarga dapat memberikan pengaruh positif yang besar. Anak perempuan yang melihat ayahnya memperlakukan ibu dengan hormat dan kasih sayang akan belajar bagaimana seorang pria seharusnya memperlakukan wanita. Hal ini menjadi fondasi penting bagi mereka untuk membangun hubungan yang sehat di masa depan.


Kesimpulan

Fenomena fatherless bukan hanya berdampak pada hubungan anak dengan orang tua, tetapi juga memengaruhi cara mereka menjalani hubungan percintaan. Penting bagi para ayah untuk hadir sebagai figur yang positif dalam keluarga, memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya, terutama anak perempuan. Dengan begitu, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mampu memilih pasangan yang tepat, terhindar dari jebakan hubungan yang tidak sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *